Hai ! Muka tembok
Kerasnya sekeras hatimu
Acuhnya melebihi mukamu
Padahal komposisi pembuat tembokmu dari bahan yang terpilih
Dari duaratus lima puluh juta material terbaik
Berharap tidak lah hanya perisai menjaga kedaulatan
Tetapi , meleleh dan membaur
Menengahkan gejolak dalam
Itu harapan butir pasir yang terbuang
Harapan secarik debu yang menempel
Tak dianggap
Ku dengar merdu rintihan mereka
Bergelombang kopi yang ku tenggak
Mereka pernah hancurkan tembok kokoh tahun 1998
Hai ! Muka tembok
Kokohnya sekokoh sombong hatimu
Ku yakin
Berlapis kau coba bertahan
Rapuh dan hancur
Kembali menjadi debu
Hai ! Muka tembok
😉
BalasHapus