Tampak lesu ku lihat kau
Seakan enggan
Kau menantang
Padahal,
Kicau meriah burung gereja
Sinar panas buat kau
Berkeringat , lesu
Mungkin karena angin
Tak menerpamu
Atau memang karena
kau tak ingin angin
Menerpamu, penuh tanya
Ksatria yang renta
Tak jarang ku terbayang
Bila kau punya air mata
Sarat tanya dalam dada
Untuk apa kau jatuhkan
Mungkin
Melihat kami disini
Tak seperti hari-hari
Saat kau masih suci
Hari ini, kami di bawah
Mentari,
Memandang kau penuh suci
Keringat menetes, terus sampai
Ujung kaki
Berat mungkin saat itu
Lebih panas dari ini
Ku terbayang bila kau
Punya hati
Mungkin darah keluar
Dari dadamu
Mendengar kami
Langkah pecundang
Untukmu benderaku
Terus kibar semangatmu