Lampu penerang bumi
Pancarkan terang sinarnya
Terlihat setapak jalan hitam
Panjang terbentang di kota ini
Gajah berkaki enam berjalan perlahan
Kuda kaki dua berlari kencang
Badak berkulit baja ikut berjalan
Tak jarang saling bersenggolan
Burung besi menghias udara
Getek berbaling arungi samudra
Ular tercepat melata di besi
Menghias kemewahan tempat ini
Banyak kotoran terbuang
Dihirup oleh makhluk kecil tanpa daya
Mengubah aroma busuk
Terpaksa di hirup
Lihat negeri permadani
Cahayanya redup tertutup kabut
Balok setinggi awan
Kokoh tegak menawan
Jangan tambah kerusakan negeri
Dengan seenaknya , hancurkan permadani
Jaga permata ini
Untuk raja dan bayi kecil nanti
Blog ini di buat dengan tujuan sebagai luapan perasaan hati dan fikiran. Semoga pembaca bisa terinspirasi.
Selamat Membaca !!!! Jangan Lupa Komentarnya !! Agar dapat lebih baik dari sebelumnya .
Rabu, 09 Maret 2011
Tak Kuat Ku Bersajak
Terus kau keduk bak sampah
Dengan sebilah besi tajam ujungnya
Keringat menetes matamu sayu
Harapkan sisa makanan mewah
Botol plastik, kardus robek
Menjadi bosmu setiap langkah
Aspal membara, bakar telapakmu
Tetapi, itulah jalan hidupmu
Mau tak mau kau jalani
Tak sedikit darimu , mengais
Kadang duduk bersimpuh
Memakai baju tak layak
Berkata dengan lemas
Tak ada harapan indah
Yang penting sesuap nasi di tangan
Mungkin tak tergambar di lukisanmu
Terbelenggu hidup dalam kenistaan
Dengan sebilah besi tajam ujungnya
Keringat menetes matamu sayu
Harapkan sisa makanan mewah
Botol plastik, kardus robek
Menjadi bosmu setiap langkah
Aspal membara, bakar telapakmu
Tetapi, itulah jalan hidupmu
Mau tak mau kau jalani
Tak sedikit darimu , mengais
Kadang duduk bersimpuh
Memakai baju tak layak
Berkata dengan lemas
Tak ada harapan indah
Yang penting sesuap nasi di tangan
Mungkin tak tergambar di lukisanmu
Terbelenggu hidup dalam kenistaan
Langganan:
Postingan (Atom)